Wednesday, 15 January 2020

Survei Market

Welcome back guys!
Back again on Visit Local Market content, so on this week i was visiting local market, this local market are located at Jl. Nuri Baru, Sub-district Mariso, Makassar. This Local market is not have name, because the market are not have a building but all activity is on side of this street. So like usually on this content i will survey the ingredients price on this local market. Check it out!!!






NO
ITEM
QUANTITY
UNIT
PRICE

1
Cengkeh
1
Pack
Rp. 2.000

2
Bunga lawang
1
pack
Rp. 2.000

3
Jintan
1
Pack
Rp. 2.000

4
Cumi
6
Pcs
Rp. 25.000

5
Kayu manis
1
Pcs
Rp. 5.000

6
Susu kental Manis
1
Can
Rp. 11.000

7
Susu bubuk
1
Pcs
Rp. 3.500

8
Tepung kanji
½
Kg
Rp. 6.000

9
cengkeh
1
Pack
Rp. 2.000

10
Kacang tanah
1
Kg
Rp. 24.000

11
Kunyit bubuk
1
Pack
Rp.1.000

12
Telur Kampung
1
Kg
Rp. 38.000

13
Ikan Layang kecil
6
Pcs
Rp. 10.000

14
Ikan laying besar
5
Pcs
Rp. 25.000

15
Tude/kerang
1
Kg
Rp. 15.000

16
Ceker
1
Kg
Rp. 10.000

17
Tahu
6
Pcs
Rp. 5.000

18
Ayam
1
Kg
Rp. 40.000

19
Tempe
1
Pcs
Rp. 5.000

20
Pete
1
Bunch
Rp. 5.000

Visit Market


Hello guys today I am not telling my activities in the kitchen but I will tell you something new yes in this 5th semester we have the obligation to find out directly the price of basic goods in the market and supermarkets of at least 20 items. Today, I and a number of my friends conducted a survey at "Pasar Daya" below.







NO
ITEM
QUANTITY
UNIT
PRICE

1
Kolang Kaling
1
Kg
Rp. 10.000

2
Daun Ubi
5
Bunch
Rp. 15.000

3
Tahu Sumedang
1
Pack
Rp. 10.000

4
Cabe Keriting
1
Kg
Rp. 35.000

5
Cincau
1
Kg
Rp. 15.000

6
Kemangi
12
Bunch
Rp. 10.000

7
Nangka
1
Pcs
Rp. 45.000

8
Lengkeng
1
Kg
Rp. 45.000

9
Baby Orange
1
Kg
Rp. 25.000

10
Buncis
1
Kg
Rp. 10.000

11
Terong
1
Kg
Rp.8.000

12
Baby Potato
1
Kg
Rp. 20.000

13
Ubi Ungu
1
Kg
Rp. 15.000

14
Toge
750
Grm
Rp. 3.000

15
Asparagus
1
Bunch
Rp. 15.000

16
Lengkuas
250
Grm
Rp. 4.000

17
Tomato Chery
1
Kg
Rp. 20.000

18
Bunga Kol
1
Kg
Rp. 10.000

19
Daun Seledri
1
Bunch
Rp. 2.000

20
Daun Bawang
1
Bunch
Rp. 2.000

Ingredients

1. Shoyu


Sejarah:

Shoyu (secara resmi fermentasi Paste Oil); kecap yang dibuat dari kombinasi kedelai, gandum, ragi dan air asin, merupakan bumbu klasik dalam masakan Jepang.
Shoyu, dalam bentuk primitif, berasal dari Cina; Itu disebut Jiang (Sho atau Hishio oleh pengucapan Jepang untuk karakter kanjinya) dan catatan paling awal dari produksi diperkirakan sekitar 25-225 Masehi Sho adalah pasta dengan tekstur mirip dengan bubur atau jus apel; itu pertama kali dibuat dari fermentasi jenis ikan cincang dengan millet malt, garam, dan alkohol.
Penggunaan dipilih pertama dari kedelai untuk disetujui diumumkan sekitar 3 masehi, dan dari sini, Sho hanya digunakan untuk melengkapi pada campuran yang memuat kedelai karena menerima tanggapan yang menguntungkan dibandingkan dengan iterasi sebelumnya. Berkembangnya zaman, ikan betul-betul dihilangkan dan Sho berkembang menjadi betul-betul bersahabat, dan akibatnya, dengan penghapusan tidak hewani, itu dianggap ideal untuk digunakan untuk menerima Buddha yang tidak dibutuhkan daging.
Pertama kali tiba di Jepang sekitar 500 Masehi, bersama-sama memperkenalkan Buddhisme ke Jepang dari Cina. Dipromosikan secara luas untuk digunakan untuk menyetujui bumbu berdasarkan kecap ikan karena dekrit Imperial oleh Kaisar selama abad ke-7, termasuk semua konsumsi daging (kecuali ikan dan burung) untuk disempurnakan dengan pengajaran-ajaran Buddha; Jepang menerapkannya untuk 1.100 tahun ke depan. Selama periode populer pada abad ke-10, Sho bercabang ke jalan yang berbeda, dengan lebih banyak pasta seperti Sho berkembang menjadi Miso, sedangkan jenis cairan Sho berkembang menjadi shoyu. Dari atas; Shoyu telah menjadi bumbu pokok untuk pola makan Jepang, dan beristirahat, seperti yang bisa kita katakan, adalah sejarah.
Shoyu biasanya dibuat dengan menggunakan kedelai kukus, gandum panggang, Koji (agi / ragi), air asin, dan kadang-kadang alkohol. Bahan campuran bersama-sama dan disimpan di ruangan khusus yang disebut Koji Muro, yang biasa-biasa saja dan dingin, untuk sekitar 6 hingga 12 bulan (tergantung pada rasa yang diinginkan). Isi waktu sudah matang, isi kemudian disaring dan cairan dikemas dan dijual sebagai shoyu! Namun, proses tersebut di atas adalah proses yang panjang dan melelahkan, sehingga sebagian besar perusahaan modern yang lebih memilih proses kimia sederhana dengan mencampur kedelai dengan sereal diformulasikan khusus dan asam untuk menghasilkan shoyu.
Dengan kemajuan masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan, variasi baru dan sehat telah dikembangkan. Variasi yang sehat diberi nama Usujio (As / Ringan Asin) dan Gen'en (mengurangi garam) yang masing-masing memiliki 20% dan 50% lebih sedikit garam dibandingkan dengan rekan-rekan tradisional mereka. variasi modern lainnya bahkan termasuk shoyu dengan rasa, seperti yang diresapi dengan kombu, jeruk, dan bahkan Jalapenos! Masa depan kecap Jepang disetujui benar-benar cerah, dan kita tidak bisa menunggu untuk melihat apa lagi inovasinya di masa depan.



Kandungan gizi :
Kalori 10 Sodium 720 mg
Total Lemak 0 g Kalium - mg
Jenuh 0 g Total Karbohidrat 1 g
Tidak jenuh ganda 0 g Serat Makanan - g
Tidak jenuh tunggal 0 g Gula - g
Trans 0 g Protein 1 g
Kolesterol 0 mg
Vitamin A -% Kalsium -%
Vitamin C -% Besi -%


Fungsi:
Dalam masakan, shoyu biasa digunakan untuk membuat sukiyaki, yakiniku, sashimi, atau sushi. Terkadang, shoyu juga digunakan untuk merendam daging.




2. Mirin


Sejarah:


Asal-usulnya mirin adalah minuman keras mahal dengan rasa manis yang sering diminum pada zaman Edo sebelum orang Jepang meminum jenis sake seperti yang diminum sekarang ini.
Ada beberapa pendapat tentang asal usul mirin yang semuanya tidak dapat dibuktikan kebenarannya:
Mirin berasal dari minuman keras dengan rasa manis asal Tiongkok disebut meirin yang diperkenalkan di Jepang pada zaman Sengoku. Mirin sudah ada sejak jaman dulu di Jepang, asalnya dari sake berasa manis yang ditambah minuman keras hasil fermentasi yang disebut shochu yang dibuat tidak lekas busuk.
Penggunaan kata mirin pertama kali ditemukan dalam buku catatan harian Komai-nikki yang ditulis pada tahun 1593, sedangkan cara pembuatan mirin ditemukan dalam Honchō shokkan yang ditulis pada tahun 1695.
Menggunakan mirin sebagai sosis makanan yang dipanggang (kabayaki) baru dimulai sejak pertengahan zaman Edo.


Kandungan gizi :
Kalori membantu 40
(167 kJ)
Kalori dari bantuan lemak 0% Nilai Harian 1
Total bantuan Lemak : 0g
Bantuan Trans Fat : 0g
Kolesterol membantu : 0mg
Sodium : 15mg
Total Karbohidrat : 10g
Gula membantu : 9g
Bantuan protein : 0g


Fungsi:


Pada masakan, mirin bermanfaat untuk mengurangi bau amis daging atau ikan dan menambah rasa manis serta aroma harum pada masakan. Selain itu, mirin juga sering digunakan sebagai campuran dalam pembuatan saus kabayaki, saus soba, saus tentsuyu, dan saus teriyaki. Mirin juga sering dicampurkan ke dalam rebusan sayur atau daging. Bagi Anda yang muslim, tidak disarankan mengonsumsi makanan Jepang yang mengandung mirin ya, karena bahan ini tergolong nonhalal.


3. Sake



History :


Orang-orang Jepang sudah lama menikmati sake, semenjak 2000 tahun silam. Sake pertama kali dibawa masuk dari Cina, bersamaan dengan teknik penanaman padi basah. Sekarang, Anda akan dapat melihatnya di kuil-kuil, pesta-pesta hanami, dan tentu saja meja makan. Tanpa ragu lagi, budaya sake adalah budaya Jepang.
Anda mungkin sudah menonton film keluaran Studio Ghibli tahun 2016, Kimi no Na Wa. Di salah satu adegannya, sang tokoh utama terlihat sedang mengunyah beras dan membungkus 'produk akhirnya' di sebuah sake masu kayu (tonton di sini). Setelah beberapa saat, campuran itu berubah menjadi sake. Nyatanya, kurang lebih adegan ini menggambarkan bagaimana sake dibuat selama berabad-abad ini. Disebut dengan istilah 'kuchikami no sake' atau sake yang dikunyah, proses ini mengandalkan enzim pada air liur manusia untuk memecah pati dalam padi menjadi gula, yang nantinya membuat ragi berfermentasi menjadi alkohol. Tanpa mengunyah padinya, mungkin tidak akan ada yang namanya sake!
Penemuan cetakan Koji semasa Periode Nara (710-794) benar-benar mengubah proses pembuatan sake. Koji sekarang mengambil alih peran enzim dalam air liur, dan aspek inilah yang membuat proses pembuatan sake tetap ada hingga sekarang.
Dulu, sake dibuat sepenuhnya sebagai persembahan untuk para dewa, dan kuil-kuil menjadi termpat utama pembuatan sake selama berabad-abad (coba pikirkan biara-biara membuat minuman-minuman beralkohol di Eropa).
Ketika peraturan baru diterapkan pada era Restorasi Meiji (1868-1912), yang memperbolehkan siapapun dengan sumber daya yang memadai serta pengetahuan membuka tempat pembuatan sake sendiri, sake menjadi andalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
Tetap saja, sake masih dikaitkan erat dengan saat-saat upacara, seperti festival dan ritual-ritual Shinto. Berikuta adalah tiga acara di mana sake membawa peran penting dalam upacara istimewa:


Kagami Biraki


Inilah di mana sake disimpan di dalam sebuah tong kayu kecil yang tutupnya akan dihancurkan oleh martil kayu. Secara harfiah berarti 'memecahkan kaca', ritual ini mewakili harapan akan masa yang baru. Sake nantinya akan disendokkan dari tong pada wadah-wadah kecil yang dibagi-bagikan ke para tamu.


Acara-acara pernikahan


Dalam pernikahan Shinto tradisional, sang mempelai pria dan wanita akan bertukar tiga cangkir sake yang disebut omiki, alih-alih bertukar cincin.


Tahun Baru


Secara tradisional, orang-orang akan merayakan tahun baru dengan berbagi minuman alkohol medis yang dibuat dari herba-herba alami yang direndam di dalam sake atau mirin, yang disebut dengan 'Toso'.
Seperti yang sudah Anda lihat, sake adalah teman yang sangat dicintai dan penting bagi orang-orang Jepang. Baik untuk kehidupan sehari-hari ataupun acara-acara khusus, Anda akan mendengan orang-orang berteriak 'Kampai!', selagi mengangkat gelas mereka dalam perayaan.




Nutrient Content :
Serving Size 100 g


Amount Per Serving


Calories 134g
Total Fat 0g
Sodium 2mg
Total Carbohydrate 5
Dietary Fiber 0g
Sugar 0g
Protein 0.5g
Vitamin A 0 %
Vitamin C 0 %
Calcium 0 %
Iron 1 %



Function :


Manfaat minuman yang dibuat dari fermentasi beras ini bagi tubuh adalah memberikan rasa hangat seketika saat cuaca dingin melanda. Karena itulah tercipta jenis sake hangat atau atsukan yang memang dikonsumsi saat musim dingin.


Selain sebagai minuman, sake juga bermanfaat sebagai bahan masakan. Biasanya sake dijadikan bumbu untuk memperlezat rasa makanan. Jika OpenRicers mencicipi masakan Jepang tentulah menemukan rasa yang unik. Hal tersebut dipengaruhi dari pemakaian sake yang dikombinasi dengan mirin (sake manis). Sake memang menjadi bumbu utama di setiap masakan Jepang.


Sake juga menjadi salah satu minuman yang amat diagungkan lantaran sering disajikan dalam upacara adat. Seperti salah satu ritual pemurnian Shinto, upacara pernikahan, upacara kagami biraki dan upacara adat lainnya. Selain itu sake ternyata juga digunakan sebagai alat bersosialisasi. Di Jepang, seorang karyawan biasa mengajak rekan-rekannya untuk minum-minum dahulu sebelum pulang ke rumah. Bahkan, jika ada promosi jabatan, minum sake adalah cara mereka merayakannya. Begitulah cara orang Jepang melakukan harmonisasi di lingkungan kerja. Pemandangan yang lumrah terjadi di Jepang saat jam pulang kerja, seseorang pulang dalam keadaan mabuk.


Apalagi di saat merayakan suatu momen khusus, sake yang disajikan juga sake khusus yang disebut Toso. Merupakan Iwai Zake (sake perayaan) yang dibuat dengan merendam tososan, suatu obat bubuk cina ke dalam sake selama semalaman. Jepang memang selalu mampu menciptakan budaya yang unik, bahkan mampu melestarikannya tanpa terpengaruh budaya luar, termasuk tata cara minum sake. Seperti apa cara orang Jepang saat meminum sake, simak cerita selanjutnya ya OpenRicers, tata cara minum sake dalam acara formal. Bagaimana OpenRicers sake tetap bermanfaat bukan jika dikonsumsi dengan bijak.

Tuesday, 14 January 2020

Ujia Akhir Semester

Dalam ujian akhir ini,
Kami mengatur acara dengan tema menu tradisional tapi modern, tidak mengerti apa yang saya maksud? Maksud saya di zaman modern ini kita selalu melupakan makanan tradisional kita karena begitu banyak hidangan baru di pasar, lebih modern.

Berdasarkan tema kita akan makanan om menu modern tetapi rasa tradisional. Kami punya waktu seminggu untuk mengatur semuanya, Pengemasan dan dekorasi. Anak laki-laki mengambil barang hiasan dan anak perempuan mengambil barang pengemasan.

Sejak Senin, kami mulai menyiapkan makanan yang bisa bertahan hingga Kamis, hari acara pada 5 Desember 2019. Sudah beberapa hari tersulit untuk semester terakhir dan juga minggu praktis.





















Daily activity R&D D8

Selamat siang semuanya,
Seperti yang saya katakan kemarin saya akan mencoba membuatnya fla Bacause saya masih punya susu jadi saya akan membuatnya seperti Fla biasa dengan strach jagung dan gula

Juga menggunakan mentega untuk membuatnya memiliki tekstur yang baik.
Di sini kita pergi:
- 500ml susu Semangka
- 70gr Jagung Strach
- Bubuk Puding 17gr tanpa rasa
- Gula 250gr

Setelah saya membuatnya, hasilnya adalah rasa manis euniq yang baik dan aroma euniq. Strach jagung tidak mematikan rasanya. Bagus, saya pikir seharusnya membuat puding lava lain kali.

Sampai jumpa kawan.TTerimkasih

Daily Activity R&D D7

Hiii selamat datang selamat datang kawan,
Sebelum ujian akhir datang ke Semester saya, saya ingin menyelesaikan penelitian saya terlebih dahulu tentang susu biji semangka ini dan menjadi puding.

Seperti yang Anda tahu, ada baiknya membuatnya puding karena baunya euniq karena rasanya seperti kacang tetapi tidak semanis kacang juga tidak asin sehingga sangat euniq.

Hari ini saya akan membuat puding berdasarkan puding terakhir saya dengan warna merah muda dan lebih banyak gula untuk membuatnya manis, pertama saya membuat susu dan kemudian puding dengan menambahkan pewarna merah muda sampai merah muda dan lemari es selama beberapa jam.

Hasilnya tidak begitu baik seperti sebelumnya tetapi lebih berwarna.
Saya akan mencoba membuatnya menjadi tomrrow.
Terima kasih kawan

Daily Activity R&D D6

Hai, selamat datang kembali semuanya!
Setelah mencoba menghilangkan kulit kemarin, hari ini saya mencoba membukanya secara manual sepanjang hari dengan teman-teman saya karena itu satu-satunya cara yang baik untuk memasaknya.

Kita selesai sekitar jam 3 sore juga sedang mencari beberapa artical dan mesin untuk membukanya, dan coba tebak ada mesin untuk biji ini tetapi tidak di Indonesia mungkin amerika.

Setelah semua biji semangka habis, saya menyimpannya di lemari es agar tidak basah dari apa pun. Dan karena sudah terlambat untuk membuat susu jadi saya meninggalkannya suatu malam dan akan membuatnya besok.

Sampai jumpa besok kawan

Survei Market

Welcome back guys! Back again on Visit Local Market content, so on this week i was visiting local market, this local market are located at ...