Hello readers.. I am Andi Devira Razak usually called Vira... i'm student of Tourism Polytechnic of Makassar, 2 semester of Food Production Management.. I make this blog for my practical assignment ... hopefully this blog can help you guys and hopefully you enjoy this blog.. Critics and suggestion please send to my email adeviraarzk@gmail.com
Tuesday, 5 June 2018
Keju / cheese
Cheese / Keju
History :
Keju adalah makanan kuno yang sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan.[1] Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi.[1] Dengan beternak, masyarakat mulai mengenal susu dan kegunaannya.[1] Persediaan susu pun jadi meningkat sehingga orang-orang mulai menyimpannya dalam bejana tanah liat ataupun kayu.[1] Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental.[1] Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan.[1] Itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).[1]
Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan.[1] Ada dua legenda yang menceritakan bagaimana manusia menemukan tipe keju ini.[1] Yang pertama menceritakan bahwa ada beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi.[1] Mereka membuka perut sapi tersebut dan menemukan sesuatu berwarna putih yang ternyata memiliki rasa yang enak.[1] Karena adanya suatu enzim yang bernama rennet di dalam perut sapi, maka susunya pun menjadi kental sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.[1]
Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab.[2] Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun dengan kudanya.[2] Ia membawa susu di pelananya untuk menghilangkan dahaganya.[2] Setelah beberapa lama, ia pun berhenti untuk meminum susu yang dibawanya.[2] Ternyata, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih.[2] Hal ini disebabkan pelana yang digunakan untuk menyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet.[2] Kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu pengembara tersebut menjadi keju.[2] Setelah itulah, orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.[2]
Yunani kuno
Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju.[1] Odyssey tulisan Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing.[1] Keju dari susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani.[1] Orang-orang Yunani mempercayai bahwa keju dapat membuat perwira lebih kuat dan juga merupakan perangsang nafsu berahi.[1] Hippocrates pun menggunakan keju untuk mengatasi peradangan. Keju bahkan digunakan sebagai persembahan bagi dewa-dewa.[1]
Romawi kuno
Kebudayaan Romawilah yang pada mulanya mengembangkan berbagai jenis keju yang kita ketahui sekarang.[3] Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa pertama yang melakukan proses pematangan dan penyimpanan keju.[3] Mereka mengerti dampak teknik pematangan yang berbeda terhadap rasa dan karakter keju tertentu.[3] Bangsa Romawi membawa keju dan seni pembuatannya ketika mereka menaklukkan Gaul, yang kita ketahui sekarang sebagai Perancis dan Inggris, yang disambut dengan sangat baik.[3] Rumah-rumah besar pada zaman Romawi memiliki dapur keju yang terpisah yang disebut caseale dan suatu area khusus dimana keju bisa dimatangkan.[3] Berikut ini adalah beberapa tulisan yang menyinggung tentang keju:
Homer, kira-kira tahun 1184 SM
Merujuk kepada keju yang dibuat di gua-gua pegunungan Yunani dari susu domba dan kambing, menyebut suatu jenis keju bernama Cynthos yang dijual oleh bangsa Yunani kepada bangsa Romawi (kemungkinan merupakan keju Feta pada zaman sekarang.[3]
Aristoteles, yang hidup dari 384 hingga 322 SM
Memberikan komentar tentang keju yang dibuat dari susu kuda dan keledai.
Varro, kira-kira tahun 127 SM
Menyadari perbedaan pada keju-keju yang dibuat dari beberapa lokasi dan memberikan komentar tentang kemampuan mencerna keju-keju tersebut.[3]
Columella, kira-kira tahun 50 M
Menulis tentang bagaimana proses pembuatan keju dengan sangat detail dan lengkap.[3]
Pliny, 77 M
Menulis buku Historia Naturalis yang menyebutkan tentang Cantal yaitu keju dari susu sapi yang dinamakan berdasarkan Pegunungan Cantal di Auvergne.[4] Keju ini dibuat dengan cara memasukkan dadih ke dalam formage yaitu sebuah silinder kayu.[4] Ini kemungkinan merupakan asal mula dari kata keju dalam bahasa Perancis dan bahasa Italia, fromage dan formaggio.[4]
Eropa zaman pertengahan
Kekaisaran Romawi menyebarkan teknik pembuatan keju yang seragam di Eropa, serta memperkenalkan pembuatan keju ke daerah yang belum mengetahuinya.[5] Kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan variasi pembuatan keju di Eropa semakin banyak, dengan daerah-daerah tertentu mengembangkan teknik pembuatan keju yang berbeda-beda.[5] Namun, kemajuan seni pembuatan keju mulai menurun beberapa abad setelah kejatuhan Roma.[5] Banyak keju yang dikenal pada masa kini pertama kali didokumentasikan pada zaman Pertengahan atau setelahnya, misalnya keju Cheddar pada 1500 M, keju Parmesan pada 1597, keju Gouda pada 1697, dan keju Camembert pada 1791.[5]
Pada masa pemerintahan Charles Agung, biara-biara diberikan kepercayaan untuk mengolah tanah dan mengembangkan produksi agrikultur.[1] Para biarawan dan biarawati inilah yang memegang peranan penting dalam produksi keju dan variasinya.[1] Banyak resep yang ditulis oleh para biarawan walaupun tidak dapat dipastikan apakah resep tersebut ditulis sendiri atau disalin dari penduduk lokal.[1] Karena pekerjaan para biarawan dan biarawati, maka orang-orang tidak perlu kelaparan di musim dingin ketika susu sulit didapat.[1]
Keju pada zaman modern
Pada abad ke 19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme.[1] Setelah itu, semakin banyak pula riset yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya.[1] Dengan berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat.[1] Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.[6]
Pabrik pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika Serikatlah produksi keju skala besar pertama kali sukses.[6] Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di dunia.[6] Pada masa Perang Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat secara tradisional.[6] Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.[6]
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_keju)
Nutrient Content :
Amount Per
100 grams
Calories 402
% Daily Value*
Total Fat 33 g 50%
Saturated fat 21 g 104%
Polyunsaturated fat 0.9 g
Monounsaturated fat 9 g
Cholesterol 105 mg 35%
Sodium 621 mg 25%
Potassium 98 mg 2%
Total Carbohydrate 1.3 g 0%
Dietary fiber 0 g 0%
Sugar 0.5 g
Protein 25 g 50%
Vitamin A 20% Vitamin C 0%
Calcium 72% Iron 3%
Vitamin D 6% Vitamin B-6 5%
Vitamin B-12 13% Magnesium 7%
*Per cent Daily Values are based on a 2,000 calorie diet. Your daily values may be higher or lower depending on your calorie needs.
(source : https://www.google.com/search?q=cheese&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)
Function :
Manfaat Keju Bagi Kesehatan
Asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi setiap harinya, kandungan yang ada di dalam keju dapat memberikan Anda ragam manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat keju bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.
Manfaat keju untuk ibu hamil dan menyusui
Keju mengandung nutrisi seperti kalsium, protein, magnesium, fosfor, dan B12 yang dibutuhkan ibu dan bayi. Karena ibu adalah sumber nutrisi bagi bayi, jadi selama masa kehamilan dan menyusui, Anda boleh mengonsumsi keju agar membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi Anda. Terlebih lagi pada wanita hamil, dalam sehari setidaknya dibutuhkan 300 kalori untuk pembentukan bayi pada trimester kedua.
Cobalah untuk mengkombinasikan keju dengan makanan sehat lainnya seperti brokoli, buah, sup, atau roti. Dan selalu pilih keju yang menggunakan susu yang sudah melalui proses pasteurisasi atau sudah disterilkan, hindari keju yang menggunakan susu mentah.
Manfaat keju untuk kesehatan gigi
Kandungan kalsium, fosfor, dan protein yang ada di dalam keju baik untuk kesehatan gigi. Meski belum 100 persen penelitian menyatakan hal tersebut, namun beberapa studi mengklaim bahwa keju seperti keju mozarella dan cheddar dapat membantu dalam pencegahan kerusakan atau kerapuhan gigi.
Manfaat keju untuk kesehatan
Sebuah penelitian menunjukkan anak perempuan yang secara teratur mengonsumsi keju memiliki densitas tulang yang lebih padat daripada mereka yang tidak. Keju dapat menjadi sumber kalsium yang lebih alami dibandingkan dengan suplemen atau vitamin.
Selain beberapa manfaat di atas, keju juga diduga bisa menjadi salah satu cara melindungi diri Anda dari kanker, terhindar dari obesitas jika yang dikonsumsi rendah lemak dan tidak berlebihan, serta merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung.
(source :https://www.alodokter.com/manfaat-keju-yang-sayang-untuk-dilewatkan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Survei Market
Welcome back guys! Back again on Visit Local Market content, so on this week i was visiting local market, this local market are located at ...
-
Apakah yang Anda lakukan sebeluk masuk ke pekerjaan memasak? Tentu saja Anda perlu mempersiapkan diri dengan workplan (rencana kerja) yang ...
-
1. Saus bechamel Saus Béchamel atau saus putih adalah salah satu dari lima saus utama dalam kuliner klasik Perancis. Saus bécha...
-
Hiii welcome welcome guys, Before final exam come to my Semester i want to try to finish my research first about this watermelon's seed...
No comments:
Post a Comment